Yang menyakitkan ketika menunggu adalah ketika tahu yang ditunggu tak akan kembali.
Dear mantan.. aku tau kalau diam2 kamu juga mencari tau kabar tentang aku.
Kalau sayang, gak mungkin mudah ngucapin kata putus.
Bukannya gak sayang lagi, tapi aku udah lelah dengan semua sikapmu.
Udah gak mau lagi di pusingin sama tingkah lakumu.
Mudah-mudahan pacar barumu gak kamu sakitin seperti aku yang dulu selalu kamu sakitin.
Mudah-mudahan pacar barumu bisa lebih mengerti kamu.
Kalau mau putus ya tinggal bilang aja, gak perlu nyari2 alasan yang nanti ujung2nya cuma nyari2 kesalahan.
Mungkin aku yang sudah terlalu sayang padamu, hingga dengan bodohnya dapat kamu permainkan perasaanku.
Kau dan aku di pertemukan bukan untuk saling memiliki tapi mungkin hanya sebatas teman.
Nanti, akan ada hari dimana kau setengah mati mencariku hanya untuk berkata, aku ingin kita kembali seperti dulu.
Tak apa sesekali pesanku kau abaikan, asal tak hilang aku dari ingatanmu.
Perkara melupakanmu, saya menyerahkan sebagian kepada waktu, dan sebagian lagi kepada orang baru.
Kamu harus tahu kapan menggunakan logika agar hatimu tidak terus terluka.
Tak perlu terlalu lama menangisi yang telah pergi,karena mungkin nanti kamu akan bersyukur telah meninggalkan yang kamu tangisi saat ini.
Aku sering memperhatikanmu walaupun kamu gak pernah tau.
Harus membiasakan diri tanpa kamu.
Pengalaman adalah guru yang unik. Dia memberikan tes terlebih dahulu, baru mengajarkan hikmahnya.
Tuhan, jika kami memang berjodoh, maka satukanlah kami dan mudahkanlah jalan kami untuk bersama kembali.
Saat dulu kau memutuskan untuk berpisah, saat itu aku sadar klo udh gak ada lg cinta untukku, lantas kenapa skrg kamu memintaku utk kembali?